Taligamanews.com Kamis, 15 Januari 2025Ketua DPC LSM Triga Nusantara Indonesia (Trinusa), Usman, mengungkapkan dugaan bahwa Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan memanfaatkan anggaran sebesar Rp13 miliar lebih untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Beberapa pos anggaran dianggap berpotensi menjadi indikasi korupsi, termasuk alokasi perjalanan dinas yang menghabiskan anggaran sebesar Rp156 juta dan penyediaan jasa pemeliharaan, pajak, serta perizinan kendaraan dinas operasional lapangan yang mencapai Rp500 juta.
“Dugaan ini bukan tanpa dasar,” tegas Usman. Ia merujuk pada laporan harta kekayaan Kepala Dinas Pertanian yang tercatat dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Berdasarkan data, total kekayaan kepala dinas tersebut meningkat signifikan sebesar 703,97 persen dalam kurun waktu empat tahun. Pada tahun 2018, kekayaan yang tercatat adalah sekitar Rp750 juta, sementara pada tahun 2022 melonjak menjadi Rp5,486 miliar.
“Kami sebagai lembaga yang bertugas melakukan kontrol sosial dan monitoring, mempertanyakan transparansi penggunaan anggaran ini. Untuk itu, kami telah melayangkan surat resmi kepada Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan guna meminta penjelasan secara rinci terkait penggunaan anggaran tersebut,” ujar Usman.
Ia menambahkan, tujuan dari langkah ini adalah untuk menciptakan keterbukaan dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan daerah. “Harapan kami jelas, semua pihak dapat memahami penggunaan anggaran ini secara transparan agar tidak timbul praduga yang dapat merugikan semua pihak. Oleh karena itu, kami meminta kepada Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan untuk segera memberikan jawaban atas surat yang kami kirimkan. Jawaban tersebut akan kami pelajari lebih lanjut untuk memastikan kejelasan dan kebenarannya,” pungkas Usman.
Langkah LSM Triga Nusantara Indonesia ini diharapkan dapat menjadi pemicu bagi terciptanya tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, dan bertanggung jawab.
