SEMARANG, TALIGAMA NEWS.COM,-Musyawarah Kerja Daerah IV DPD ORGANDA JAWA TENGAH mengambil tema ” MENYIKAPI OPSEN PAJAK DAN EFESIENSI OPERASIONAL, Strategi ORGANDA menghadapi kenaikan pajak dan kelesuan Ekonomi
Kegiatan dilaksanakan pada hari Rabu 28 Mei 2025 bertempat di Hotel Citra Dewi Bandungan. Kegiatan tersebut dihadiri kurang lebih 60 peserta perwakilan DPC organda se Jawa Tengah.
Menghadirkan Narasumber dari Perwakilan gubernur jateng ,kepala dinas perhubungan provinsi jawa Tengah, Bangun Adi Y, Kasigar Dirlantas Polda jateng, Kompol Asfauri, Bapeda Provinsi Jawa Tengah, Ecky Oktavian Wijayanto ,Jasa Raharja ( Hendra) Dishub kab. semarang ( Donny S). Sebagai Narasumber ahli dan Pengamat transportasi Djoko Sutijowarno.
Perwakilan DPC Organda korwil 1 mengajukan aspirasi prihal ,permendagri no 7 th 2025, sosialisasi belum ada, harus diatur pergub , pasal 18 permendagri th 2025,surat edaran sudah beredar di wilayah namun tidak adanya tembusan ke Dishub sedangkan objek pajak dibawah naungan organda. Kurang sinergitas antara Dishub propinsi dengan pemkab, Pemprov.
Kendaraan berjenis modifikasi yakni odong-odong agar tidak beroperasi di jalan raya sesuai dengan aturan yg berlaku, kenyataannya masih didapati maraknya odong-odong yg beroperasi dan
Pekalongan kurang adanya angkutan kota
Dari DPC Surakarta mengajukan masukan aspirasi prihal,permendagri pasal 18 agar dapat disesuaikan dengan kondisi dilapangan , belum lagi prihal
Pajak Kendaraan Bermotor koq dihitung nilai maksimal
Agar di tinjau kembali.
Sementara itu Bambang Purnomo selaku ketua Panitia kegiatan yg juga Wakil Ketua II DPD Organda jawa tengah dalam keterangannya kepada awak Media Nasional TALIGAMA NEWS menyampaikan bahwa Musyawarah kerja Daerah DPD ORGANDA Jawa Tengah dalam pokok pembahasannya mengenai OPSEN PAJAK dirasakan para anggota sangat memberatkan ditengah kelesuan ekonomi yang terjadi sekarang, berkurangnya pendapatan para pengusaha, tingginya biaya perawatan armada harus ditambah lagi dengan adanya OPSEN PAJAK, para anggota dalam forum ini berdiskusi untuk mencari jalan keluar ditengah himpitan yang kami hadapi, sebenarnya kami semua tidak berkeberatan dan sangat mendukung program pemerintah namun agar ditinjau kembali, kami ingin berdialog.
anggota kami yang setiap harinya menjalankan usaha transportasi janganlah dipandang sebelah mata, bahwa kami adalah mata rantai dari roda perekonomian.
Djoko Setijowarno Pakar Transportasi selaku Narasumber dalam pemaparannya mengatakan bahwa Transportasi sudah semestinya menjadi salah satu program Strategis Nasional, tidak kalah penting dengan Ketahanan Pangan, sebab salah satu inflasi didaerah penyebabnya adalah mahalnya transportasi, apabila Transportasi ini dibenahi dengan serius, mengakomodir seluruh kepentingan tentu akan sangat baik dan menunjang perekonomian Nasional.
Kegiatan ditutup dengan menghasilkan beberapa Notulen untuk nantinya diteruskan kepada pihak- pihak yang berwenang, agar selanjutnya harapannya dapat diakomodir dan ditindak lanjuti.
(Iwan.S Kabiro semarang)