Taligamanews.com – Jakarta – 05/05/2025 | Langkah tegas kembali ditunjukkan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Triga Nusantara Indonesia, khususnya Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Lampung Selatan yang diketuai Ferdy Saputra. Kali ini, gerakan mereka memusatkan perhatian publik dengan menggeruduk langsung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kejaksaan Agung Republik Indonesia di Jakarta.
Aksi yang digelar ini bukan tanpa alasan. Berbekal data dan temuan yang bersumber dari Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI), DPC Lampung Selatan menilai bahwa ada indikasi kuat penyalahgunaan anggaran yang telah menyebabkan kerugian keuangan negara dalam jumlah yang signifikan. Temuan tersebut melibatkan beberapa dinas strategis di Lampung Selatan, yaitu Dinas Pendidikan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), serta Dinas Kesehatan.
“LSM hadir bukan hanya sebagai kontrol sosial, tetapi juga sebagai garda terdepan dalam menyuarakan kepentingan rakyat agar tidak dirugikan oleh praktik korupsi yang merajalela,” tegas Ferdy dalam orasinya. Ia menambahkan bahwa LSM Triga Nusantara Indonesia memiliki komitmen untuk terus mengawal proses hukum hingga ada kepastian bahwa negara tidak dirugikan lebih jauh.
Gerakan ini juga menyoroti lambannya tindak lanjut dari aparat penegak hukum terhadap berbagai temuan yang telah berulang kali disampaikan, baik melalui jalur formal maupun publikasi. Oleh karena itu, aksi turun langsung ke KPK dan Kejaksaan Agung adalah bentuk protes sekaligus dorongan agar supremasi hukum ditegakkan secara adil dan tanpa tebang pilih.

Orasi di Depan Gedung KPK Jl. Kuningan Persada No.Kav 4, RT.1/RW.6, Guntur, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Fokus laporan yang melibatkan tiga dinas besar ini mempertegas bahwa korupsi bukan hanya terjadi di satu titik, melainkan sudah merambah berbagai sektor pelayanan publik—mulai dari pendidikan, infrastruktur, hingga kesehatan. Jika dibiarkan, dampaknya bukan hanya akan menghambat pembangunan tetapi juga memperparah ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah daerah.
Publik tentu berharap bahwa langkah nyata seperti ini tidak hanya menjadi seremonial belaka, tetapi benar-benar memicu percepatan proses hukum terhadap pihak-pihak yang terindikasi terlibat dalam korupsi. Ini sekaligus menjadi pengingat keras bagi seluruh pemangku kepentingan agar tidak main-main dengan anggaran yang berasal dari keringat rakyat.
Dengan semakin maraknya kasus dugaan korupsi yang terungkap dari hasil audit lembaga resmi seperti BPK RI, sinergi antara masyarakat sipil dan aparat hukum menjadi kunci. LSM Triga Nusantara Indonesia DPC Lampung Selatan telah memberikan contoh bahwa keberanian menyuarakan kebenaran adalah fondasi penting dalam membangun negara yang bersih dan berintegritas.
(Team Redaksi)