Menu

Mode Gelap
Polres Probolinggo Tingkatkan Patroli dan Pengamanan di Gunung Bromo saat Libur Idul Adha 2025 Gugus Tugas Ketahanan Pangan Polri Tegaskan Komitmen Capai Misi Swasembada Jagung Semangat Berkurban di Masjid Baitul Makmur, Desa Branang, Lekok, Pasuruan Syiar Islam Terus Bergema Lewat Ibadah Kurban Puslatpurmar 7 Lampon Berbagi Dalam Momen Hari Raya Qurban 1446 H Apresiasi Buruh Tani, Polres Situbondo dan Forkopimda Berbagi Sembako Usai Panen Raya Jagung Polda Jatim Salurkan Ratusan Hewan Kurban di Hari Raya Idul Adha 1446 H

Headline

Tidak Adanya Palang Pintu Sebagai Rambu Peringatan, Pintu Lintasan Kreta Api Bokwedi Kembali Menimbulkan Korban

badge-check


					Tidak Adanya Palang Pintu Sebagai Rambu Peringatan, Pintu Lintasan Kreta Api Bokwedi Kembali Menimbulkan Korban Perbesar

 

PASURUAN, TALIGAMANEWS.COM,- Seorang perempuan yang hampir tertabrak kereta api (KA) di perlintasan Jalan Bok Wedi, Kelurahan Kepel, Kecamatan Bugul Kidul Kota Pasuruan, Kamis (6/1). Korban selamat dalam insiden itu yang menegangkan itu. Korban bernama Sami warga Bintingan (50), Rt 03 Rw 06, Kelurahan Kepel Kecamatan Bugul Kidul Kota Pasuruan.

https://picasion.com/

Sami (50) selamat dari insideb tersebut lantaran ia berhasil menghindar (meloncat) dari tragedi maut yang hendak menimpa dirinya. Kini Sami (50) mengalami luka serius pada bagian kaki dan tangannya. Meski selamat dalam insiden maut tersebut Sami (50) kini mengalami cidera, luka yang mengakibatkan dirinya tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasa.

Dalam tragedi maut yang hampir merenggut nyawanya itu, Sami (korban) mengaku tidak melihat ataupun mendengar kedatangan kreta api yang akan melintas, dirinya hanya saja merasa tidak melihat karena jalan tersebut naik dan tidak adanya palang pintu yang membuat dirinya akan mengalami insiden itu,

“saya tidak mendengar ataupun melihat tanda tanda kreta akan lewat, karena jalan posisi nanjak dan tidak ada palang pintu juga, sehingga kami tidak tau kreta akan lewat, dan alkhamdulillah dalam insiden maut ini saya masih di beri keselamatan tetapi saya kini tidak bisa beraktivitas seperti biasanya karna tulang tangan dan kaki saya patah.” Kata Sami dengan nada terseduh

Masih Sami, ” saya dan warga Bintingan semuanya berharap pihak (ka), agar segera memasang palang pintu di titik yang hendak masuk ke ke kampung kita Bintingan.” Lanjut Sami

Disisi lain, mas Huda tokoh masyarakat Bintingan mengatakan, dari kejadian itu pihaknya berharap pembenahan dalam palang pintu yang belum terpasang, dan pihaknya berharap agar tidak ada lagi korban tertabrak atau hampir tertabrak kreta api di wilayahnya.

” Saya sebagai tokoh pemuda sekaligus tokoh masyarakat Bintingan, berharap agar ada perhatian kepada kami warga Bintingan yang mana jalur tersebut adalah akses keluar masuk kita dan mana akses tersebut belum terpasang palang pintu untuk keamanan yang mana pihak terkait sebelumnya akan memasang palang pintu di titik tersebut tetapi sampai sekarang pun belum terpasang. Kami berharap dan meminta agar di jalur keluar masuk kita warga bintingan yang melintasi jalur kreta api agar di pasang palang pintu demi keamanan warga yang hendak melintas di jalur tersebut. Dari dulu kita hanya mendapatkan janji akan memasang palang pintu di wilayah bintingan karna rawan terjadi kecelakaan , akan tetapi sampai sekarang nyatanya belum terpasang.” Kata mas Huda sapaan akrabnya

Lanjutnya, di wilayah tersebut selain jalan menuju penyebrangan rel kreta api itu menanjak disitu tidak terlihat akan adanya kreta api yang akan lewat karena selain tidak adanya palang pintu juga tidak adanya petugas penjagaan di wilayah tersebut.

“Selain jalan itu menanjak juga tidak ada palang pintu dan tidak ada petugas yang berjaga disitu, sehingga masyarakat tidak tau kalau ada kreta api yang hendak lewat”. Ujarnya

“Harapan kami warga bintingan, agar pihak terkait segera menindak lanjuti aduan kami, suda sekian kalinya warga bintingan menjadi korban laka kreta api karna minimnya pengawasan dan keamanan di wilayah ini, kita berharap pihak KA segera memasang palang pintu agar tidak ada korban lagi di wilayah kita.” Lanjutnya

Korban tidak menuntut apapun hanya berharap insiden tersebut terakhir, meskipun selamat dari insiden itu Sami dan warga bintingan lainnya menaruh harapan ke pihak KA untuk segera bertindak. Kini korban mengalami rawat jalan dan akibat insiden itu korban mengalami patah tulang tangan dan kakinya.(Yzd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

RECLASERING INDONESIA BERBENAH

5 Juni 2025 - 01:01 WIB

Mbah Sumini luput Dari BLT

3 Juni 2025 - 13:45 WIB

MKKS SMAN KABUPATEN KEDIRI Peringati Harlah Pancasila Menumbuhkan Generasi Muda Berkarakter Melalui Pendidikan Berbasis TIK dan Budaya

2 Juni 2025 - 01:51 WIB

Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2025

1 Juni 2025 - 00:05 WIB

Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Kader, PAC GP Ansor Galis Sukses Gelar PKD SILVER Pertama di Jawa Timur

30 Mei 2025 - 17:32 WIB

Trending di Headline