PROBOLINGGO ,TALIGAMANEWS.COM,- Warga pesanggem (pengolah lahan) Perhutani Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Desa Pakuniran ungkapkan kekesalannya dengan melakukan rapat bersama RT Dusun Margoayu dasa Pakuniran , Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, Selasa (18/02/2025).
Menurut warga mengadakan rapat dengan RT ini sebagai aksi dari kebersamaan untuk menuntut pergantian Pengurus LMDH Desa Pakuniran yang kurang lebih telah 8 tahun tidak berganti sehingga permasalahan pada lahan Perhutani melalui LMDH Pakuniran yang dikelola oleh (SM) selaku ketua LMDH beserta kepengurusannya tidak ada kejelasan baik secara organisasi, visi dan misi Penerimaan dana Shering sudah 2 kali yang diterima dari KPH Probolinggo.
Menginginkan perbaikan yang akhirnya mengakibatkan kisruh dan gaduh warga pesanggem yang menuntut agar segera diadakan reorganisasi kepengurusan LMDH desa Pakuniran dan segera akan lapor Polisi.
Misnadi dan ManMus sebagai RT Dusun Margoayu menyampaikan,”bahwa semua permasalahan organisasi harus diselesaikan secara azas musyawarah.
,”Kita hari ini bertemu untuk musyawarah menyelesaikan masalah menuju kebaikan bukan untuk gontokan geger dan anarkisme ,dan saya sudah membuatkan surat pernyataan yang sudah ditanda tangani oleh warga pesanggem yang merawat tanah hutan langsung ,”kata RT Dusun Margoayu.
,” Dan apabila tidak ada ketransparanan lagi dari ketua dan Bendahara LMDH terkait Dana Shering yang sudah diterima oleh ketua LMDH dan Bendahara ,warga sepakat untuk laporkan ke Polisi, ketua LMDH seperti itu sudah tidak bisa lagi sebagai contoh yang baik dan diduga sering lakukan pencurian kayu hutan 1 sampai 2 truk,” Ungkap warga yang di kawal oleh Awak media TALIGAMA.COM.
Sementara atas adanya tuntutan Pesanggem untuk meminta pergantian pengurus, dari pihak sekertaris LMDH Pakuniran sudah mempertanyakan kepihak ketua LMDH Pakuniran (SM) terkait penerimaan dana shering yang sudah diberikan oleh pihak perhutani KPH PROBOLINGGO.
,” Saya sudah tanyakan kepada ketua LMDH ,setelah saya mendengar kalau dana shering sudah keluar dan diterima oleh ketua LMDH Pakuniran ( SM) ,akan tetapi jabanya ,shering yang mana ,kayu apa ,itulah jawabanya ,”tutur Sari.
Tampak musyawarah warga Pesanggem dari perihal tidak ada transparansi dan diduga sebagai pencuri kayu yang sangat hebat sampai 1 atau 2 truk milik hutan sudah memberikan contoh yang tidak baik kepada anggotanya juga dan warga pesanggem yang merawat tanah hutan di desa Pakuniran.
Dari kepala desa Pakuniran Ahmad Fausi masih dalam perawatan dikarenakan sakit belum dikordinasi dari perihal keluhan masyarakat pesanggem ditanah hutan desa Pakuniran. Bersambung ,( Dodon ,Abu Bakar)